Untuk memulai shell bash di container Docker, Anda dapat menggunakan perintah docker exec container yang sedang berjalan.

Perintah untuk menjalankan bash di Docker

$ docker exec -it <container_name> bash

Perintah untuk menjalankan shell di Docker

$ docker exec -it <container_name> sh

container_name adalah nama container Docker yang bisa anda dapatkan dengan menggunakan perintah docker ps.

Kapan menggunakan bash shell di Docker

Dalam konteks Docker, keputusan untuk menggunakan sh atau bash di dalam kontainer tergantung pada kebutuhan pengguna. sh dan bash keduanya adalah shell yang dapat digunakan di dalam kontainer Docker. bash lebih canggih dan umumnya lebih lengkap dibandingkan sh. Saya akan memberikan analoginya supaya anda lebih mengerti terkait keduanya bash dan sh.

  1. bash sebagai Smartphone Canggih:

Bayangkan bash sebagai smartphone canggih dengan berbagai fitur yang lengkap seperti kamera tinggi resolusi, layar sentuh, dan aplikasi yang canggih. Ini bisa diibaratkan dengan pengalaman menggunakan shell yang lebih canggih seperti Bash, yang memberikan banyak fitur dan kemampuan ekstra. Contohnya sepertinya smartphone zaman sekarang iphone.

  1. sh sebagai Smartphone Sederhana:

Sekarang, bayangkan sh sebagai smartphone sederhana tanpa banyak fitur tambahan. Ini mungkin hanya memiliki fungsi dasar seperti panggilan dan pesan teks, tetapi masih memenuhi kebutuhan dasar. Ini mencerminkan shell standar (sh), yang meski kurang fitur dibandingkan Bash, masih dapat menyelesaikan tugas-tugas dasar. Contohnya seperti gambar dibawah ini.

Ponsel Layoff

Dengan analogi ini, anda dapat membayangkan bahwa bash (smartphone canggih) menawarkan pengalaman yang lebih canggih dan banyak fitur, sementara sh (smartphone sederhana) cukup untuk kebutuhan dasar tanpa fitur tambahan yang kompleks.

Dalam banyak kasus, bash adalah pilihan yang umum karena ketersediaan fitur yang lebih kaya dan keberadaannya di banyak distribusi Linux. Namun, jika Anda berusaha untuk membuat kontainer seefisien mungkin atau berada dalam lingkungan yang membutuhkan shell yang lebih ringan, sh bisa menjadi pilihan yang baik.

Saya sendiri sehari - hari lebih sering menggunakan bash, alasannya cukup simple karena fitur yang lebih lengkap. Case simplenya, dengan menggunakan tombol down di keyboard, bisa langsung menggunakan perintah sebelumnya yang pernah dipake tanpa mengetik ulang.